Laman

Jumat, 05 Agustus 2011

FILSAFAT

haii ,, kita berjumpa lagi kawan..maaf baru posting lagi nih , lg nyari wangsit kemarin-kemarin..hehehe..
langsung aja gw mulai postingan yang mw gw share..kebetulan gw mau posting tentang filsafat nih..semoga bermanfaat..terima kasih..oia , jangan lupa komentarnya ia..

1. Arti Filsafat

Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu dan suatu metode berfikir untuk memecahkan masalah-masalah gejala alam dan masyarakat. Filsafat merupakan sikap hidup manusia dan sebagai pedoman untuk bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan masyarakat.
Filsafat bukan suatu kepercayaan yang dogmatis dan membuta.

2. Persoalan dan Kategori Filsafat

Filsafat mempersoalkan masalah-masalah etika/moral, estetika/seni, sosial/politik, epistimologi/tentang pengetahuan, ontologi/tentang manusia.
Kategori persoalan filsafat meliputi soal-soal hubungan antara bentuk dan isi, sebab dan akibat, gejala dan hakekat, keharusan dan kebetulan, keumuman dan kekhususan.
Filsafat mempersoalkan soal-soal pokok. Sedang soal terpokok dari persoalan filsafat adalah soal hubungan antaa ide dan materi, fikiran dan keadaan. Mana yang primer dan mana yang sekunder diantara keduanya itu, persoalan yang terpokok tersebut akan membagi semua aliran filsafat menjadi dua kubu, kubu Filsafat Idealisme dan kubu Filsafat Materialisme.
Semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan ide atau fikiran sebagai hal yang primer, dan materi atau keadaan sebagai hal yang sekunder, termasuk dalam kubu filsafat idealisme. Sebaliknya, semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan materi atau keadaan sebagai hal yang primer dan ide atau fikiran sebagai hal yang sekunder, termasuk dalam kubu filsafat.

3. Aliran dan Kubu Filsafat
Filsafat mempunyai banyak sekali aliran. Tapi dari semua aliran yang banyak sekali itu bisa dibagi hanya dalam kubu, kubu filsafat idealisme dan kubu filsafat materialisme.
Aliran pokok filsafat adalah idealisme dan materialisme.
Tapi disamping dua aliran pokok itu, terdapat aliran filsafat dualisme.
Walau begitu, aliran filsafat dualisme pada hakekatnya juga termasuk aliran filsafat idealisme. Karena itu aliran filsafat dualisme juga termasuk kubu filsafat idealisme.
Filsafat dualisme pada hakekatnya juga filsafat idealisme karena pandangannya didasarkan pada ide yang direka-reka. Filsafat dualisme yang memandang ide dan materi, fikiran dan keadaan, sebagai hal yang kedua-duanya primer. Tidak ada yang sekunder.
Pandangan itu jelas tidak berdasarkan kenyataan. Itulah idealismenya filsfat dualisme.

4. Watak dan Klas Filsafat

Filsafat selalu mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas tertentu. Karena itu filsafat selalu mempunyai dan merupakan watak dari suatu klas.
Filsafat idealisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas alat produksi yang menindas dan menghisap yaitu klas-klas tuan budak atau pemilik budak, klas tuan feodal atau tuan tanah, klas borjuis atau kapitalis, dsb. Sebaliknya Filsafat materialisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas bukan pemilik alat produksi yang tertindas dan terhisap yaitu klas buruh , dsb. Sedang filsafat dualisme mencerminkan watak dan mewakili kepentingan klas pemilik alat produksi tapi yang tertindas dan juga terhisap yaitu klas borjuis kecil.

5. Pentingnya Berfilsafat dan Cara Belajar Filsafat

Berfilsafat itu penting. Dengan Berfilsafat, orang akan mempunyai pedoman untuk bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi gejala-gejala yang timbul dalam alam dan masyarakat. Kesadaran itu akan membuat seseorang tidak mudah digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh timbul-tenggelamnya gejala-gejala yang dihadapi.
Untuk berfilsafat, orang harus belajar berfilsafat. Dan belajar berfilsafat harus dengan cara yang benar. Cara belajar filsafat ialah harus menangkap ajaran dan pengertiannya secara ilmu, lalu memadukan ajaran dan pengertian itu dengan praktek, selanjutnya mengambil pengalaman dari praktek itu, dan kemudian menyimpulkan praktek itu secara ilmu.

6. Arti Berfilsafat

Berfilsafat berarti bersikap dan bertindak secara sadar berdasarkan ilmu dan metode berfikir terhadap gejala-gejala alam dan masyarakat yang dihadapi.
Berfilsafat bukan bersikap dan bertindak secara tradisi, menurut kebiasan atau berdasarkan naluri turun-temurun dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah gejala-gejala itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar